Aku Bukan Gay! Aku Wanita Kesayangan Bos Besar!

Kamu Tidak Ada Masalah 



Kamu Tidak Ada Masalah 

0"Sutradara, bukankah ini terlalu berlebihan ya?"     
0

"Dibandingkan dengan pengorbananmu di Badai Karir, ini tidak termasuk apapun!" Li Jiahua menepuk pundak dengan senang dengan Ye Xian. "Anak yang baik, kamu memang tidak membuatku kecewa. Hanya dalam dua hari ini drama ini ditayangkan, semua rating dan topik pembicaraan untuk kita bertambah banyak. Hebatnya, ada beberapa sponsor yang mulai ingin berbicara denganku untuk masalah ini."     

"Ini tidak ada hubungannya denganku, semua prestasi itu adalah hasil jerih payah Sutradara dan semua staf."     

"Dasar anak bermulut manis, cepat potong kue saja!"     

Kuenya besar dan setinggi 1 meter lebih. Jika dipotong, bisa menjadi puluhan potong kue. Di tangan para pekerja pasti ada satu potong kue. Semua orang yang memegang kue langsung mulai mengejar dan mengoleskan krim kue. Di tengah keramaian itu Jiang Xin menyerahkan hadiah kepada Ye Xian dengan berkataa, "Ye Xian ini untukmu."     

"Kakak Xin, kamu terlalu berlebihan. Rating drama kita naik bukan karena hasil kerjaku seorang diri. Jadi, bagaimana bisa aku menerima hadiahmu ini? Apalagi aku masih belum mempersiapkan hadiah apapun untukmu."     

"Aku memberikan hadiah kepadamu bukan karena rating yang meledak baru-baru ini."     

Ye Xian bertanya, "Kalau begitu karena apa ya?"     

Tatapan Jiang Xin sedikit bergetar karena malu. "Karena … berterima kasih kepadamu. Terima kasih untuk perkataanmu waktu itu. Kamu membuatku bisa keluar dari pikiran buruk dan stres yang aku alami selama ini."      

"Itu bukan hal yang susah."     

Ye Xian melihat Jiang Xin yang bersikeras ingin memberikan dia hadiah, sehingga merasa tidak enak untuk menolak. Setelah menerima, dia akan membalasnya lagi.     

Ye Xian menerima hadiah itu dan membukanya. Itu adalah jam tangan merek Patek Philippe, yang harga pasarnya paling murah sekitar 300 ribu yuan. Itu membuat dia langsung terkejut dan menutupnya.     

Hadiah seperti ini, dia tidak bisa membalasnya!     

"Kakak Xin, apakah kamu sedang bercanda denganku?"     

Ye Xian menatapnya tidak percaya dan membuat Jiang Xin sedikit malu lalu menyelipkan rambut panjangnya ke telinganya. "Apakah kamu tidak menyukainya? Aku telah memilih warna cocok untukmu dalam waktu yang lama."     

"Ini bukan masalah suka atau tidak, tetapi ini terlalu terlalu mahal."     

"Barang yang aku berikan kepadamu tidak mahal kok. Yang penting kamu suka. Lalu … apakah kamu bisa tidak memanggilku Kakak Xin, cukup panggil aku Xiao Xin saja ya?"     

"Oh…." Ye Xian baru menyadari sesuatu. Semua artis sangat memedulikan umurnya sendiri, jadi bagaimana mungkin dia setuju saat ada orang yang memanggil dia kakak.     

"Baiklah, tetapi hadiah ini benar-benar terlalu mahal. Aku tidak bisa menerimanya."     

Ye Xian mendorong hadiah itu kembali dan Jiang Xin balas mendorong.     

Saat mereka berdua saling menatap, Ye Xian mendengarkan suara kamera yang pelan seolah sedang memotret mereka.     

Mungkin di kehidupannya sebelumnya, dia terlalu lama menjadi artis. Jadi, dia memiliki kepekaan tinggi terhadap suara kamera daripada orang biasa. Dia langsung membalikkan badan dengan cepat dan melihat seorang pria di belakang orang yang gerakannya seperti pencuri sedang mengambil potret dirinya dengan Jiang Xin. Ketika Ye Xian menatapnya, dia langsung membalikkan badan dan kabur.     

"Berhenti!"     

Ye Xian baru akan meletakkan hadiah dan mengejarnya, tetapi tidak menyangka kakinya malah menginjak mentega dan langsung terjatuh ke bawah.     

"Hati-hati!"     

Pada saat yang paling kritis itu, sebuah tangan menariknya dengan kuat dan membuat tubuhnya menjadi lebih stabil.     

"Terima kasih…." Ye Xian mengangkat kepala lalu suaranya langsung berubah dan berkata, "Jiang …. ketua?"     

Jiang Wanze menatap dia dari atas sampai bawah. "Apakah kamu tidak apa-apa?"     

"Aku tidak apa-apa, terima kasih."     

Ye Xian menggelengkan kepala dan melihat Jiang Wanze masih memegang pundaknya dengan erat. Jiang Wanze sepertinya baru menyadari dan perlahan-lahan melepaskannya sambll berkata, "Hati-hati."     

"Ketua, kenapa kamu datang ke sini?"     

"Aku…."     

"Wanze, apakah kamu datang untuk melihatku?"     

Suara seorang wanita yang manja tiba-tiba terdengar dan membuat Ye Xian membalikkan badan lalu melihat Cheng Jingshu menarik gaun panjangnya sambil tersenyum dan berjalan dari dalam ruangan istirahat. Secara alami, dia langsung merangkul lengan Jiang Wanze. Ketika berbicara dengan Jiang Wanze, dia menatap ke arah Ye Xian dengan tidak ramah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.